20 Mei 2009

Tugas SIM ke-4 (20 Mei 2009)

Soal Kasus
Dream Ice Cream adalah suatu jaringan restoran fast food yang menyajikan es krim lembut. Pesaing utama mereka adalah Queen Ice Cream. Sebuah komputer mainframe ditempatkan di kantor pusat di Jakarta dan terutama digunakan untuk pengolahan data. Komputer Desktop ditempatkan di gudang-gudang di seluruh negeri yang memasok 650 restoran.

Presiden Direktur Dream Ice Cream adalah Henry Wibowo, yang mewarisi perusahaan dua tahun yang lalu. Tidak adanya persiapan bisnis mengharuskannya untuk mempelajari semuanya dari bawah ke atas. Sekarang, sebagian krisis awal telah terpecahkan, dan ia telah mantap mencari kesempatan di masa depan.
Suatu hari ia menelepon manajer komputernya, Angela Harris, dan memintanya untuk datang ke ruang kerjanya untuk berbincang-bincang. Ketika Angela tiba, Henry menanyakan keadaan divisi komputernya. Angela menjelaskan beberapa proyek yang sedang berlangsung dan meyakinkannya bahwa semuanya terkendali.
“ Kamu tahu Angela, Dream Ice Cream berada dalam keadaan kondisi keuangan yang baik, ayah saya telah meletakkan dasar yang baik untuk memperluas lingkup bisnis. Saya memperkirakan bahwa dalam lima tahun kita membuka cukup banyak toko untuk membuat Queen Ice Cream kewalahan dalam persaingan. Masalahnya kita tidak benar-benar siap untuk melakukan banyak hal dalam skala besar. Kita akan memerlukan kemampuan untuk membuat lebih banyak keputusan, secara lebih cepat daripada yang biasanya kita lakukan. Salah satu empat keputusan besar adalah menentukan lokasi toko-toko. Itu merupakan keputusan jangka panjang, kita menandatangani kontrak sewadan kita harus menempatinya selama 20 hingga 25 tahun. Tidak hanya berjangka waktu lama, tetapi juga mahal. Kita telah mencoba untuk mengurangi resiko keputusan lokasi yang jelek dengan divisi real estate kita. Jika kita memutuskan untuk membuka toko di suatu area, kita mengirim satu tim yang terdiri dari tiga atau empat orang untuk bertemu dengan para realtor, melihat tempatnya, dan memutuskan dimana akan dibangun. Ini telah berjalan baik, tetapi saya tidak akan memperkirakan bagaimana kita dapat melanjutkan praktek ini jiks kita terlibat dalam program ekspansi besar-besaran. Yang ingin saya lakukan adalah menggunakan komputer untuk memberiktahukan kita dimana sebaiknya suatu toko ditempatkan.”
Angela bertanya,”apakah Bapak ingin komputer sekedar memberi tahu kota-kota mana yang terbaik, atau Bapak ingin komputer memilihkan suatu lokasi tertentu, seperti Jalan Imam Bonjol no.503.”
“Keduanya”, jawab Henry. “Komputer pertama-tama dapat memberitahukan kita kota-kota mana yang terbaik, dan kemudian lokasi yang mana di dalam kota tersebut. Kita dapat memberi realtor lokal suatu formulir isian mengenai semua informasi yang kita perlukan –harga tanah, pajak, dan lain-lain. Apa yang tidak dapat mereka sediakan, dapat mereka dapatkan di Kantor Kamar Dagang dan Industri. Saya yakin mereka bahkan akan memberikan kita jumlah mobil yang lewat setiap hari. Kita masukkan angka-angka tersebut ke dalam komputer dan komputer akan memberi tahu kita lokasi yang terbaik. Bagaimana pendapat kamu, Angela?”
“Ya, kedengarannya menarik. Itu yang kami sebut Sistem Pendukung Keputusan.”
“Hebat,” potong Henry. “Sistem pendukung keputusan. Itulah yang kita perlukan. Sekarang katakan, bagaimana kita memulainya? Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu? Saya ingin membuka seratus toko baru tahun depan. Kita belum pernah membuka lebih dari 40 toko, karena itu kita membutuhkan pendukung keputusan segera”.

PERTANYAAN
  1. Menurut Anda, apakah masalah Henry tersebut termasuk terstruktur, tidak terstruktur, atau semi terstruktur?
  2. Mengapa ini merupakan suatu aplikasi DSS yang baik?
  3. Mengapa tidak?
  4. Jenis DSS Alter yang mana yang Anda sarankan?
  5. Buatlah daftar variabel-variabel yang masuk ke dalam keputusan itu yang dapat diukur secar kuantitatif.
  6. Buatlah daftar variabel-variabel yang sulit diukur secara kuantitatif.
  7. Adakah yang dapat dilakukan Henry untuk berkontribusi pada keberhasilan proyek DSS ini?

Kirim jawaban via email paling lambat 26 Mei 2009

Tidak ada komentar: